CIANJUR, ORBITJABAR.COM - Penggelembungan jumlah siswa dalam data pokok peserta didik (dapodik) dengan memasukkan siswa fiktif atau siluman sering terjadi di dunia pendidikan seperti halnya Paud Nurul Isni yang berlokasi di Kp. Cipeuteuy Desa Girimulya, Kec. Cibeber Cianjur diduga lakukan penggelembungan siswa.
Ririn salah satu staf pengajar di Paud Nurul Isni membantah
adanya penggelembungan siswa di paud tempat dia mengajar. Menurutnya, yang
tertera di dapodik sesuai dengan absensi dan kenyataan.
“Jumlah semuanya 95 pak, yang di pusat ada 35, sedangkan disini ada 60 siswa, karena tempat belum memadai sempit, pihak dinas menyarankan untuk dibagi dua sesi, sesi pertama jam sepuluh, sesi kedua habis duhur,” jelas Ririn saat dikonfirmasi di tempat belajar Paud Nurul Isni (26/01).
Lain halnya dengan apa yang dikatakan oleh salah satu orang
tua murid Paud Nurul Isni yang tidak mau disebut namanya (26/01), mengatakan
bahwa jumlah siswa yang belajar di PAUD Nurul Isni Pasir Ruyuh ada 18 orang.
"Di Pasir Ruyuh semuanya ada 18 orang, tapi yang aktif
ada 15 orang, yang 3 orang sudah keluar pak," jelasnya.
“Mengenai pembelajaran Paud di pasir ruyuh, nggk ada sesi
dua pak, hanya sekali, kalau dulu disana habis dzuhur ada SMP, tapi sekarang
mah sudah pindah, nggk ada kegiatan belajar habis dzuhur, hanya sekali jam
sepuluhan,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan tim di tempat pembelajaran Paud Nurul
Isni di Kp. Pasiruyuh, tempatnya kecil sekitar 5x2,5 meter, terlihat ada
sekitar sebelas orang siswa yang hadir pada saat itu. Untuk menampung 30 orang
siswa sangat tidak mungkin, apalagi untuk 60 orang siswa.
Ketika Tim berusaha menemui Penilik Paud Kecamatan Cibeber
Anwar (26/01) sedang tidak berada di kantornya, menurut rekan sekantornya
sedang ada rapat di koperasi. Usai Dzuhur tim untuk kedua kalinya berusaha
menemui Anwar, namun Anwar tidak ada di tempat. Menurut rekan kerjanya, “pulang
rapat tadi sempat ke kantor, saya juga sempat ngasih tahu ada tamu yang
nyariin, tapi beliau keluar lagi,” katanya.
Sebelumnya Tim sempat konfirmasi ke pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur melalui KASI Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal Informal dan Kebudayaan Eri Rohmat Hudaya, S.Pd, M.Pd beberapa waktu lalu di ruang kerjanya mengatakan bahwa mengenai data siswa di dapodik itu yang melaksanakan operator di PAUD bersangkutan, tetapi pihak dinas melakukan verifikasi ke lapangan lewat pembina PAUD di masing-masing Kecamatan.
"Jenjang koordinasi kerjanya, pihak dinas tidak mungkin tahu semua yang terjadi di Lapangan, kami punya pembina PAUD di masing- masing kecamatan," kata Eri.
"Terkait adanya penyelewengan anggaran BOP, ketika tidak ada laporan, kami mana tahu. tetapi ketika kita dapat laporan kami akan tindaklanjuti ke lapangan, seperti halnya yang terjadi di Cikalong yang terbukti ada penyelewengan anggaran, kami bekukan izin operasionalnya," jelas Eri.
Di tempat berbeda Idan Ramdan, Sekretaris DPC Forum Relawan
Demokrasi (FOREDER) Kabupaten Cianjur (27/01) ketika dimintai keterangan di rumahnya
mengenai maraknya penggelembungan siswa di dunia pendidikan mengatakan bahwa
praktek kecurangan penggelembungan siswa di dunia pendidikan bukan hal baru,
karena itu berkaitan dengan anggaran BOP yang diterima pihak lembaga
pendidikan.
“kemungkinan besar itu terjadi di sekolah ataupun paud-paud lainnya,
bahkan kemungkinan besar seluruh paud begitu, pihak dinas harus lebih intens
kroscek ke lapangan, jangan hanya mengandalkan penilik di masing-masing
kecamatan, bisa saja praktek kecurangan itu terjadi karena adanya kerjasama
antara pihak Penilik dengan pihak sekolah ataupun paud atau PKBM,” ungkap Idan.
Sebelumnya, pemberitaan Paud Nurul Isni sempat ditayangkan
di Mediainsancita.com (20/01/2022). Berikut petikannya.
Paud Nurul Isni mempunyai dua lokasi kegiatan belajar
pusatnya berada di kampung Cipeuteuy, dan cabangnya berada di Kp. Pasir Ruyuh
Desa Girimulya, Kecamatan Cibeber, Cianjur.
Menurut Iis Sopiah, salah satu pengajar di lokasi Cipeuteuy
ketika dikonfirmasi Selasa (18/01) di tempat kegiatan Belajar Paud Nurul Isni
mengatakan, bahwa jumlah siswa PAUD Nurul Isni seluruhnya ada 95 Siswa sesuai
dengan absensi.
"Di Cipeuteuy jumlahnya 35 siswa, sedangkan di Pasir
Ruyuh 60 siswa, seluruhnya berjumlah 95 yang ada di dapodik," kata Iis.
"Tapi untuk BOP, tidak semua mendapatkan, yang dapat
BOP hanya 80 orang," lanjut Iis.
lain halnya dengan apa yang dikatakan salah satu orang tua
siswa di PAUD Nurul Isni KP. Pasir Ruyuh yang tidak mau disebut namanya selasa
(18/01) di rumahnya mengatakan bahwa
jumlah siswa yang belajar di PAUD Nurul Isni Pasir Ruyuh ada 18 orang.
"Di Pasir Ruyuh semuanya ada 18 orang, tapi yang aktif
ada 15 orang, yang 3 orang sudah keluar pak," jelasnya.
ketika ditanya mengenai apa saja fasilitas kegiatan belajar
di PAUD Nurul Isni dan dipakai apa saja Anggaran BOP PAUD, Ia mengatakan hanya
ada Papan tulis saja.
"Hanya papan Tulis saja pak, waktu itu kita dikasih 4 buku itu pun harus bayar Rp.85 ribu, tapi kemarin kami dikasih lagi 4 buku gratis katanya, cuma nanti untuk seragam harus beli," jawabnya. (Yadi/Koko)
Lumayan masukan jg angpao
BalasHapusPosting Komentar