ORBIT JABAR

Petani Cisel Keluhkan Harga Pupuk dan Obat-obatan



CIANJUR, ORBITJABAR.COM -
Jelang tanam kedua pertengahan musim ini, para petani di wilayah Cianjur selatan dan sekitarnya mengeluhkan harga kebutuhan pertanian dintaranya pupuk dan obat-obatan. Harusnya pemerintah menyadari pentingnya ketersediaan dan keterjangkauan harga pupuk. Sebab, pasokan pupuk berdampak sosial yang luas 

 

“Bukan naik lagi, harga semua kebutuhan pertanian sekarang pindah seperti obat semprot (Insektisida red) Rond up biasa harga Rp 75.000/ liter sekarang Rp 160.000/liter,” kata Pian, petani dari Desa Jayagiri Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur saat dikonfirmasi Rabu (09/02).  

 

“Begitupun harga pupuk, biasa pupuk Urea Rp 80-90ribu/sak sekarang 135.000/sak, pokonya semua kebutuhan petani melonjak tinggi saat musim tanam kedua ini, intinya tidak seimbang dengan harga hasil Bumi, dari Gabah,jagung, cabai masih harga seperti biasa, pkonya lieur pak bertani sekarang ini, apalagi dimasa Pademi seperti ini bisa bisa kita petani bisa mati perlahan tanpa terinveksi Covid,” lanjut Pian.

 

Pian juga menjelaskan Masalah Pupuk ini tidak ada di kelompok tani adanya di toko umum.

 

“Tidak tau subsidi atau bukan, tidak berguna kartu tani, sudah ribet kuotanya juga tidak sesuai kebutuhan lahan yang digarapnya, jadi menurut saya hanya wacana program petani milenial, petani mandiri dan lainya, sampai saat ini tidak ada pemerintah dalam hal ini pihak Dinas Pertanian yang melakukan, survey cek wilayah apalagi penyuluhan, saya kadang ngiri kalau dengar berita di daerah orang lain ada bibit gratis, obat subsidi, pupuk subsidi,  harga hasil bumi di sesuaikan,” ungkap Pian dengan nada jengkel.*(BS)

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama