CIANJUR ORBITJABAR.COM - Berawal dari melihat banyaknya potensi alam kaki bukit mananggel, H. Misbah Kepala Desa Mekarjaya Kecamatan mande, menyulap kebun dan pelataran rumah jadi tempat ternak lebah madu.
Terdorong keinginan membangun ketahanan pangan Desa Mekarjaya, H. Misbah awalnya intens memelihara kebun yang ditanami duren dan manggis. Beberapa tahun kemudian Ia terpikir untuk beternak lebah madu karena sari bunga sebagai makanan lebah sangat tersedia di lingkungannya.
"Sementara ini kami punya 84 kandang lebah 'teuweul' dan lebah 'nyiruan' 9 kandang," kata H. Misbah saat ditemui di rumahnya Senin (13/06).
H. Misbah yang akrab dipanggil H. Ibeh intens beternak lebah madu ini baru sekitar 3 bulanan, dan saat ini Ia sibuk menyemai bunga matahari untuk ditanam di kebunnya, untuk menyediakan makanan lebah-lebah yang Ia ternak.
Menurutnya, lebah "teuweul" lebah yang lebih kecil fosturnya itu dalam waktu 6 bulan sudah bisa dipanen madunya. Satu kandang bisa menghasilkan 1 sampai 2 botol madu. Sedangkan lebah "nyiruan" yang fosturnya lebih besar bisa mendapat madu lebih banyak.
Untuk bibit, lanjut H.Ibeh, dia beli dari warga lokal yang mencari langsung di habitatnya sekitaran bukit manangel.
"Selain untuk ketahanan pangan, sekaligus pemberdayaan masyarakat, karena bibit kita beli dari warga lokal yang ngambil di habitatnya," ungkap H. Ibeh.
"Satu botol madu asli harganya di pasaran bisa mencapai 200ribu sampai 300ribu, yang beredar di pasaran apalagi yang murah-murah itu campuran," jelas H. Ibeh.** (Yd/Kk)
إرسال تعليق