CIANJUR, orbitjabar.com: Pengurus PKH dan BPNT Desa Cisaranten Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur
kini mengembalikan kartu ATM dan buku PKH dan BPNT kepada penerima manfaat
(KPM) yang sebelumnya kartu dan buku tersebut mereka tahan tidak diberikan
kepada yang berhak memegangnya. Kartu ATM dan buku tersebut mereka kembalikan
setelah adanya pemberitaan di berbagai media.
Dalam rilis berita lalu Ahmad sebagai Kepala Desa mengelak atas dugaan
pengondisian BPNT ini, baru-baru ini Warga KPM menerima kartu dan buku tabungan
baru diberikan setelah berita diluncurkan.
Salman sebagai Pendamping PKH Kecamatan melalui telepon selulernya Selasa
01/02/2022 membantah keterangan sumber, tidak pernah memegang ATM dan buku
tabungan milik KPM tersebut, dan dia berkilah selalu melakukan Edukasi dan
sosialisasi kepada KPM sesuai tupoksi pendamping setiap bulan secara rutin. Faktanya
baru beberapa hari ini saja kartu ATM dan buku tabungan di berikan kepada para
KPM, melalui para Ketua Kelompok dengan berpesan agar para KPM ini seakan-akan
dari dulu mereka pegang.
“Pak ini kartu ATM dan tabungan sekarang sudah di berikan kepada
masing-masing KPM, termasuk ke saya oleh ketua kelompok PKH dan dia berpesan
apabila ada yang nanya siapapun, ATM dan buku tabungan ini sejak dulu sudah dipegang
oleh masing masing KPM, Selain itu ada beberapa KPM yang di doktrin jangan mau
kalau di print out tabungannya.” jelas salah seorang warga Cisaranten yang
tidak mau disebut namanya melalui telepon seluler beberapa waktu lalu.
Sementara Dinas Sosial sedang melakukan Verifikasi dan pemeriksaan dugaan penahanan kartu PKH
dan BPNT di Wilayah Desa Cisaranten Kecamatan Cikadu ini, dan sampai berita ini
diturunkan tim belum bisa menghubungi untuk meminta tanggapan.
Camat Cikadu, Kamis 03/02/2021) saat dihubungi melelui telepon seluler,
beliau belum bisa memberikan keterangan.
“Maaf ya saya belum bisa memberikan tanggapan, kebetulan ini lagi ada dari
Inpekstorat dan Dinsos kabupaten Cianjur, nanti hasilnya saya kasih tau,”
pungkasnya.
Sementara Kecamatan Cikadu meliputi 10 desa, yang 9 desa pun terindikasi
sama seperti halnya kejadian di Desa Cisaranten, karena Pendampingnya masih sdr.
Salman.* (BS)
إرسال تعليق