Beni selaku ketua yayasan ketika dikonfirmasi via telepon selulernya (10/02/02) mengklarifikasi terkait tuduhan terhadapnya.
"Saya atas nama ketua yayasan ingin mengklarifikasi terkait pemberitaan yang beredar adanya pemotongan dana hibah, saya jelaskan bahwa diakhir tahun 2021 yayasan dapat bantuan dana hibah dari pemprov Rp.50 juta masuk via rekening yayasan dan itu sudah saya serahkan kepada ketua panitia pembangunan. terkait anggaran yang diterima yayasan sudah digunakan untuk keperluan bahan material sesuai kafasitas angaran tersebut, jadi tidak ada yang namanya penyelewengan dan bahwa konsep rencana anggaran pembangunan madrasah tersebut membutuhkan biaya kurang lebih rp.600 hingga 700 jutaan. Sumber dana dari masyarakat dan bantuan hibah provinsi Jabar. itu sudah kami sampaikan dalam musyawarah bersama aparatur pemerintah, Dkm, tokoh masyarakat dan pemuda.untuk lebih jelas silahkan cek ke lokasi," jelasnya.
Beni juga menyampaikan bahwa ini hajat masyarakat Balanongan, membangun Madrasah Al-huda milik warga balanongan.
"Kami sangat peduli terhadap memajukan warga balanongan, sekalipun ada oknum yang mencoba memfitnah kami bersama kepanitiaan dan tokoh masyarakat tetap solid dan nanti juga ada serah terima setelah selesai pekerjaan dengan pertanggung jawaban anggaran yang akan disampaikan secara transfaran kepada masyarakat, kami jelaskan sekali lagi semua yang di tuduhkan kepada kami dan yayasan itu tidak benar fitnah belaka, justru kami tidak goyah, semangat dan selalu kompak," ungkapnya.
"Saya akan memperjuangkan yayasan yang akan memajukan wilayah balanongan dari orang yang tak bertanggung jawab dan kami juga atas nama ketua yayasan mengucapkan terima kasih kepada Pemetintah atas bantuannya juga seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung demi kemakmuran, kemajuan kampung balanongan Desa Sukaluyu Kecamatan Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya," ucapnya mengakhiri.*(Panca,Hodi,Oman)
إرسال تعليق